Kenapa Bandung Panas?

Mei 5, 2009

Salah satunya adalah karena Matahari buka di mana-mana:)

Sejak menjelang akhir Oktober hingga sekarang Bandung terasa panas, bahkan sempat mencapai suhu 33°C di siang hari. Suatu hal yang jarang karena setahu saya Bandung berada di suhu 19-27°C. Kondisi panas ini tidak hanya di Bandung tapi juga di kota-kota lain di Indonesia.

Apa kaitannya dengan matahari?
Berikut yang saya pahami berdasarkan sisa-sisa ilmu Geografi jaman SMA dulu.

 

tilt

Bidang rotasi bumi dengan bidang revolusi bumi-matahari tidaklah sejajar atau satu bidang, tapi membentuk sudut yang disebut sebagai inklinasi sebesar 23° (tepatnya 23°27´8.26″). Dengan inklinasi tersebut membuat iklim belahan utara bumi mengalami empat musim dan di belahan equator/khatulistiwa dan selatan hanya mengalami dua musim (bahkan panas sepanjang tahun).

Saat ini posisi matahari tepat berada di atas khatulistiwa disebut sebagai equinox yang terjadi pada awal April dan akhir Oktober untuk tahun ini. Musim panas di Eropa dan Amerika terjadi pada saat inklinasi berada di belahan bumi utara +23°, sebaliknya di Indonesia yang berbeda hampir 7-12 jam sedang dalam musim dingin/hujan.

Bulan ini matahari sedang bergerak ke selatan dari arah equator, cukup membuat Bandung panas yang berada beberapa derajat di selatan equator. Puncak inklinasi akan terjadi akhir Desember, di saat yang sama Eropa dan Amerika sedang bersalju.

Deskripsi di atas adalah iklim bumi, sesuatu yang global. Kondisi udara lokal dikenal sebagai cuaca. Faktor yang memengaruhi cuaca sangat banyak selain pengaruh iklim global di atas seperti tingkat polusi dan penghijauan.

Banyak orang berpikir bahwa untuk memiliki dan membangun sebuah studio rekaman dibutuhkan biaya yang sangat besar–karena harus membangun sebuah ruangan yang besar, beli peralatan rekaman yang High End, dan membutuhkan sistem peredaman suara–tentunya semua itu butuhkan biaya sangat mahal.

Itu pemikiran lama !.
Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Tak terkecuali pada bidang teknologi perekaman. “Buktinya apa donk ?”. Nah, itulah yang akan kita bahas pada edisi pertama ini.

Ada dua jenis studio rekaman jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan untuk membangunnya dan kompektivitas dari peralatan yang digunakan, yaitu :
1. Sistem rekaman professional ( Professional Digital Studio Recording )
2. Sistem rekaman rumahan ( Digital Home Recording )

Studio Rekaman Professional
Ini dia model studio rekaman yang banyak banget beredar di dunia perekaman di tanah air !.
Sebuah model studio yang mempunyai peralatan sangat kompleks dengan piranti Rack Processor, seperti Compressor, Limiter, Noise Gate, Pre Amp, dan lainnya, piranti Mixer yang mempunyai banyak Channel, ruang take yang penuh dengan peredam dan sistem akustik yang bagus, hingga kualitas instrumen musik dan microphone serta speaker monitor yang berkelas. Itulah sebabnya di sebut Studio Rekaman Profesional.

external-soundcard-echo-a

 

External Soundcard Echo

Namun pastinya komplektivitas dari semua elemen tersebut bermuara pada satu titik yang membuat banyak orang merasa “ wah kayaknya aku gak jadi bikin studio rekaman deh “, yaitu biaya yang dibutuhkan “ mahal bung ! “.

Jika diurai satu persatu tentang harga peralatan yang dibutuhkan memang sangat masuk akal kalo studio model ini membutuhkan biaya yang besar. Mari kita berhitung tentang beberapa harga alat yang dibutuhkan untuk membangun studio rekaman profesional ini.

Contoh untuk perangkat musik yang dibutuhkan antara lain gitar listrik, gitar akustik, keyboard, gitar bass, hingga satu set drum dan perkusi. Untuk kebutuhan perangkat instrumen musik ini harga yang harus dibayar kurang lebih Rp. 20 jutaan

digital-console-behringer-300x225

Digital Console Behringer

Selanjutnya adalah perangkat Microphone. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas harga total Microphone yang harus dibayar kurang lebih Rp. 22 jutaan. Harga mahal ini dikarenakan microphone yang dibutuhkan cukup banyak–untuk drum saja minimal 7 buah ( Snare, Hi-Hat, Tom 1, Tom 2, Floor, Overhat kiri, Overhat kanan, dan Kick drum ) serta Microphone vokal.

Masih belum percaya kalo harga untuk Microphone sangat mahal? Ambil contoh Microphone untuk Overhat. Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas maka Microphone yang digunakan adalah AKG 414 ( 1 buah harganya 9 juta an ). Belum lagi dengan kebutuhan perangkat elektronik yang digunakan untuk proses rekaman, antara lain Mixer, Rack Processor, dan lainnya. Ditambah lagi untuk buat membangun ruangan studio dengan peredam dan sistem akustik yang mahal. “Waah, pasti pusing tuh mikirin duitnya dari mana..!“.

external-soundcard-media-300x164

External Soundcard Media

Digital Home Recording System

Ini adalah model studio rekaman jaman sekarang! Perkembangan teknologi yang cepat juga merambah ke dunia perekaman. Hal ini memunculkan sistem perekaman digital dengan perangkat yang tidak terlalu kompleks ( “dan pastinya tak terlalu menguras dompet.. “ ), namun mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan studio rekaman profesional.

Studio rekaman model ini menggunakan pendekatan piranti lunak ( Software ) dalam sistemnya. Maksudnya, peralatan-peralatan berharga mahal pada studio rekaman profesional di replace atau diganti dengan Software tersebut. Hal ini memang untuk lebih menekan biaya yang diperlukan dalam membangun studio rekaman.

condenser-microphone-stud-102x300

Condenser microphone studio

flat-speaker-esi-04-300x208

Flat speaker ESI 04

Untuk menekan harga dari efek processor audio seperti Pre Amp, Compressor, Limiter, Noise Gate, Noise Reduction, dan sejenisnya maka dibuatlah Software simulasi untuk perangkat-perangkat tersebut antara lain WizzoVerb, Nomad BlueVerb, Nomad Analog Trackbox, dan masih banyak lagi. Software simulasi untuk perangkat efek prosesor audio ini dikenal dengan nama Plug In.
VST dan Plug In ini bisa bekerja jika terlebih dahulu kita mengaktifkan Software perekaman. Beberapa contoh Software perekaman antara lain Cubase Studio 4, Nuendo 3, Cakewalk Sonar, Adode Audition, Pro Tools, dan lainnya.

Nah dengan Software simulasi tersebut maka kebutuhan untuk Hardware atau perangkat keras akhirnya bisa ditekan. Kebutuhan untuk Hardware pada Digital Home Recording hanyalah seputar perangkat yang memang tidak bisa disimulasi menjadi Software atau perangkat dasar untuk proses perekaman saja. Contohnya adalah Converter AD/DA ( External Soundcard ), Digital Console, Flat Speaker, Condenser Microphone, Headphone dan Keyboard Controller. Harga untuk perangkat-perangkat tersebut hanya berkisar dibawah 10 jutaan saja. “Wow, so cheap isn’t it ?! “.

headphone-phillips-sbc-hd250

Headphone Phillips SBC HD250

digital-home-recording-300x207

Bagan digital home recording

Namun kembali lagi bahwa hasil perekaman pasti ditentukan oleh kualitas dari peralatan yang digunakan. Sehebat-hebatnya Digital Home Recording yang digunakan, kualitas yang diperoleh tidak bisa mengalahkan Studio Rekaman Professional karena faktor dari keaslian perangkat yang digunakan. Contohnya adalah suara rekaman dari drum simulasi, misalnya EZ Drummer, tidak akan bisa mengalahkan suara drum asli dari Studio Rekaman Profesional. Jadi semua dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing pemakai.

Selamat membangun studio rekaman yang sesuai dengan kebutuhan anda !.

 

Lamb of God: Wrath

Mei 4, 2009

 lamb-of-god-wrath_large1

Banyak yang penasaran sama album terbaru Lamb of God? Apakah mereka bakal tetap dahsyat? Atau malah ngempos kayak kebanyakan band metal berumur.

Ternyata, keduanya salah. Lewat album ini, LOG malah makin dahsyat, jack!

Total 11 lagu yang ada di album ini sukses memerlihatkan kesungguhan Randy cs. saat berkarya. Langsung dengar aja In Your Words. Sebuah lagu klasik LOG yang rasanya bakal sukses jadi menu pemanasan sebelum masuk ke barisan lagu yang lebih menggigit.

 

Setelah itu, ada Broken Hands yang seksi gitarnya dijamin bisa bikin banyak orang melongo saking ribetnya. Lantas, ada Contractor, sebuah lagu yang nggak berlebihan kalo dianggap sebagai salah satu karya terbaik LOG.

 

Overall, terdengar pengaruh Pantera, In Flames, dan Megadeth dalam ramuan musiknya. Menjadikan album ini salah satu rilisan metal yang patut diperhitungkan. Bahkan, lebih baik dari Death Magnetic-nya Metallica.(ryo)

 

Wrath (8/10)
Artis : Lamb of God
Produser : Josh Wilbur
Produksi : Road Runner/Warner Music Indonesia, 2009

Hello world!

Mei 4, 2009

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!